Jose Mestre Bagian Air Bersih dan Sanitasi,
ETTA
Sistem pengelolaan sampah adalah salah satu persoalan pokok untuk pembangunan yang berkelanjutan di Timor Loro Sae.
Presentasi ini menggambarkan tentang gambaran umum kondisi
pengelolaan sampah setelah jajak pendapat; keadaan pengelolaan sampah saat ini
dikaitkan dengan pengaruh yang akan timbul; bagaimana tahapan proses
pengelolaan sampah dan program-program yang perlu dilaksanakan.
Bahwa Timor Loro Sae setelah jajak pendapat tanggal 30 Agustus 1999, yang diikuti dengan letusan kekerasan yang tersebar luas mengakibatkan penghancuran dan pembakaran serta perampasan hak milik orang lain dan masyarakat. Mulai saat itu semua kegiatan pemerintahan untuk melayani masyarakat terutama dalam hal pengelolaan sampah tidak berjalan lagi. Keadaan pada waktu itu sampai sekarang di wilayah Timor Loro Sae boleh dikatakan sangat jelek yang diakibatkan oleh tumpukan sampah dimana-mana. Jenis sampah yang dihasilkan oleh masyarakat lebih banyak adalah sisa kebakaran tanpa suatu penanganan pengelolaan atau pembersihan dan pengangkutan, membuat suatu kondisi lingkungan yang tidak sehat baik di dalam pusat kota yang padat dengan kegiatan manusia maupun di daerah pinggiran kota.
Kekurangan yang paling besar dalam pengelolaan persampahan adalah suatu kenyataan yang ada sekarang di wilayah ini.
Keadaan Pengelolaan Sampah saat ini
Timor Loro Sae adalah suatu wilayah yang mempunyai karateristik desa walaupun di dalam pusat kota, hal mana sebagian besar sampah yang dihasilkan adalah sampah daun-daunan. Penanganan sampah-sampah tersebut adalah kebanyakan membuangnya di dalam pekarangan sendiri, yang membuat suatu kondisi yang kurang baik yang mengakibatkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat umum.
Sisa-sisa sampah makanan digunakan untuk makanan binatang piaraan dan sampah-sampah yang tak dapat digunakan untuk makanan binatang piaraan mereka tanam di kebun atau dibakar bersama dengan sampah yang lain.
Suatu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa saat ini di Timor Loro Sae terdapat sebagian besar orang yang berasal dari negara-negara lain yang dapat dikategorikan sebagai penduduk sementara yang menghasilkan sampah yang berasal dari bahan-bahan import.
Dapat
disimpulkan bahwa “situasi umum dalam wilayah Timor Loro Sae saat ini
membutuhkan suatu penanganan segera dalam jangka pendek, baik dalam menentukan
satu institusi yang jelas sebagai penanggung jawab pengelolaan sampah, maupun
dalam memberikan penyuluhan, informasi untuk membina masyarakat agar ikut
berperan serta dalam pengelolaan sampah”.
Adapun
gangguan-gangguan yang saat ini kita rasakan bersama, khususnya di Kota Dili
terhadap lingkungan yaitu:
§ Pencemaran udara akibat bau sampah karena dibiarkan saja
§ Banjir akibat saluran air tersumbat sampah
§ Menjadi sarang lalat, tikus, kecoak yang merupakan perantara penyakit.
Juga bisa menimbulkan gangguan terhadap kesehatan
individu yaitu: munculnya penyakit diare, tipus, sakit perut, demam berdarah,
malaria, dan lain-lain.
· Di jangka panjang fasilitas-fasilitas perlu dikembangkan supaya memastikan kesehatan lingkungan hidup. Suatu program pemisahan sampah perlu diperkenalkan guna mengurangi jumlah sampah, dan suatu program pengelolaan sampah dengan partisipasi masyarakat juga perlu dikembangkan. Keperluan-keperluan tersebut dapat dilaksanakan dengan pendidikan dan pemberdayaan kemampuan, dan dengan pengembangan perundang-undangan dan peraturan-peraturan untuk pengelolaan sampah di Timor Lorosa’e.
1) Menetapkan satu struktur organisasi yang jelas untuk pengelolaan sampah di setiap kabupaten.
2) Menyelenggarakan pelatihan atau kursus untuk tenaga teknik dan tenaga administrasi.
3) Mengadakan studi kelayakan untuk mendefinisikan dan merencanakan proyek-proyek yang perlu dilaksanakan.
4) Menciptakan proyek-proyek untuk:
· Sistem kebersihan lingkungan
· Sistem pewadahan
· Sistem pengumpulan dan pengangkutan
· Sistem pengelolaan tempat pembuangan akhir